June 30, 2007

Menyiasati Kamar Sempit (laporan asrama baru)


Punya rumah besar dan luas, alhamdulillah. ..Tapi kalo kebetulan kita dikaruniai rumah kecil dan sempit, kita patut bersyukur juga dong, alhamdulillah. Masih punya tempat berteduh dari panas dan dingin. Dari matahari dan hujan.

Aku gak ada cita-cita jadi arsitek atau disainer ruangan. Aku gak bgitu artistik, bukan disiplin ilmuku juga. Tapi aku demen tata2 ruangan. Kan nata2 ruangan siapa ajah juga bisa ngerja'in. Tapi kayaknya aku ada tuntutan buat kerjaan yang satu ini, kalo aku pada akhirnya menthok ngelanjutin usaha keluarga. Temen2 yang udah kenal aku dan keluarga biasanya panggil aku 'cewek matre'. Tapi bukan berarti aku gila harta, cewek matre yang dimaksud adalah karena aku anak tukang matreal atau bahan bangunan. Aku udah biasa ma alat2 ringan-berat seputar bangunan, meski gak apal smua kegunaannya tapi dari kecil aku udah gak asing ngelihat benda2 itu.

Haiyah, crita kluarga jadi kangen:(

Kali ini aku mau bagi tips tentang menyiasati ruangan sempit, dari pengalaman asrama baruku. Jadi anak asrama harus nriman, bisa menerima jatah kamar yang udah ditentukan. Karena asrama lamaku (Direl Malaak) lagi dalam rehab, kiata yang penerima beasiswa Mentri Agama dan Wakaf akhirnya dialihkan ke asrama Tahreer. Sebetulnya letaknya strategis banged, samping American Univ. , deket sungai Nil. Cuman jauh ajah dari kampus, tapi banyak angkot kok. Dan kalo di Direl Malaak aku dekat dengan semua halte dari berbagai jenis kendaraan, tapi di Tahreer aku lebih dekeeeeeet banged jalan ke Halte, juga dari berbagai jenis kendaraan. Tapi yang agak jadi masalah aku dan teman2 adalah kamar kami menjadi lebih sempit dan sekamar gak bisa sendiri. Dulu aku pernah cerita kan setelah survey pertama kali. Dari situ aku mulai mikir2 cari akal gimana biar barang kami yang bertiga bisa masuk ke kamar semua. Lamban laun kami dapat menyelesaikannya.

Kami bertiga akhirnya bagi tugas. Ada yang kebagian beres2, ada yang kebagian bikin pembatas (karena kamar yang sempit itu harus dibagi lagi menjadi 2bagian) dan kebetulan aku kebagian mengecat. Seperti biasa, kalo soal cat-mengecat aku percayakan pada Mr. El Phanda dan teman2. Ide warna tetap dari aku. seterusnya kami kerjasama merapikan kamar.

Langkah-langkah:

1. Membersihkan kamar, tembok dsb.

2. Mengecat. Warna sesuai selera. Tapi untuk kamar sempit sebaiknya warna tidak begitu banyak. Jika ingin, bubuhkan warna yang berbeda pada batas2 persegi dinding atau garis dan daun pintu dan jendela. Agar rapi, antara 2warna yang beda ditutup lakban dulu.

3. Membersihkan kembali kamar yang telah di cat, membuka lakban dsb.

4. Memasang karpet (jika perlu) dan menata, menyusun letak lemari, ranjang tidur dsb.

5. Memasang tirai (khusus yang punya masalah kamar yang harus dibagi)

6. Jika kita memiliki Kardus yang berisikan buku dan barang2 yang tidak perlu, baiknya kita pilah dan susun simetris agar dapat dijadikan meja. selebihnya barang2 ditata rapi di bawah kolong tempat tidur dan atas lemari (jika terpaksa)

7. Agar lebih rapi dan sedap dipandang, kita bungkus kardus, lemari, box, dsb. dengan kertas kado dengan motif sepadan.

8. Pilih letak yang tidak memakan tempat dan rakit batang besi untuk dijadikan gantungan baju. Atau anda dapat mempergunakan sisi depan lemari dengan menggantungkkan lempeng besi yang ditindihkan kardus diatas lemari.

9. Dan yang terpenting dari prinsip kamar sempit adalah menyusun sesuatu secara vertikal seperti ide rumah susun.

10. Hias sesuai selera dan menjaga kamar agar tetap rapi dan bersih.


1 comment:

Anonymous said...

mohon ijin memuat foto di blog anda pada situs kami, trims