Obrolan di Meja Makan

senin kemaren aku ngajar biola dirumah Halah, kebetulan hari udah sore, jadi ibu mengajak berbuka bersama.

Maghrib itu lengkap sekeluarga berbuka bersama.

Sembari makan, kami juga berbincang2. Bapak membawa kabar tentang 39 calon mahasiswa al azhar yang datang ke mesir tanpa melalui jalur test depag di indonesia dan langsung diberangkatkan ke Mesir melalui broker yang tidak bertanggung jawab. Bapak bercerita, bahwa camaba tersebut, ditambah kurang lebih 4 orang diikutkan test untuk masuk al azhar. test tersebut kerjasama kbri kairo dan al azhar guna untuk meningkatkan prestasi masisir di al azhar.

Hemm,aku bukan penganalisa sih, tapi aku rasa keberadaanku di mesir yang tebilang lama membuat aku otomatis bisa melihat sendiri gimana dinamika masisir. menurutku, smakin membludaknya camaba yang berniat studi di al azhar juga karena beberapa faktor. termasuk faktor ekonomi, kecenderuangan dan prestis. dibanding luar negeri lainnya, Mesir termasuk biaya hidupnya murah (meski sekarang kian naik ajah harga2 barang).

Lagi, para orang tua dan camaba sendiri mungkin ingin lebih dalam mengkaji ilmu agama. lalu para orang tua pada ngirimin putra-putrinya kemari,,memilih al azhar sebagai gudang ilmu agama..gt kali ya,,kecenderungan dalam memilih satu ilmu.

faktor pendukung yang lain, mungkin prestis juga kali yaa kuliah di azhar, di luar negeri, dsb..

Tapi, membludaknya masisir cukup mengundang perhatian. Melihat dinamika masisir yang sudah bergeser. Entah ke arah lebih baik apa lebih tidak baik. tapi dikabarkan prestasi menurun, secara mahasiswanya juga makin banyak kali yeee..Semakin banyaknya masisir dapat menciptakan trend baru. Ngumpulnya jadi sama orang2 kitaa,, muluw!

Penyerapan masisir terhadap budaya positif mesir sudah tidak menjadi trend. Gak heran udah lama di mesir tapi kagok suruh ngomong arab. Komusnikasi sehari2 ma orang mesir ajah masih belepotan..miris sekali..

Humm,,turut mendukung ajah program KBRI Kairo dalam meningkatkan prestasi Masisir..

yiiuukk...