July 24, 2008

HaPe saia dan Ibunya

kulangkahkan kaki dengan terburu menuju wisma nusantara. tepat dihalaman depan aku dengar suara anak kecil menyapa,

"amah,,amah mau ke atas ya?" kata bocah kecil itu yang sudah aku kenal namanya, huzaifah.

"iya sayang, kenapa disini? ayo masuk sama amah" ajakku dengan berusaha menampakkan mimik muka baek2 saja.

"mamah di atas, amah..kalo amah ke atas hudzaifah mau ikut" rengeknya tanpa manja.

"Owh,,gitu..ayuuk...ngapain mama di atas, tapi hudzaifah kok dibawah gag sama mamah? bla. bla. bla.." kudampingi dia sembari berjalan agak cepat. Ternyata, Yuk Ermi -mamahnya huzaifah- lagi maen pimpong acara PERMASI.

Hudzaifah lincah, berjalan ikut terburu mengikuti langkah kakiku cepat sesuai rhytme jantungku.

disebelah ruangan kecil memanjang ber AC hudzaifah sempat bertanya, "amah ini tempat apa?" "ini warnet sayang" aku menerangkan.

aku tetap berjalan terburu, menaiki tangga. sampai-sampai aku tersadar bahwa aku sedang kalut, saat hudzaifah menyela, "amah..jalannya jangan cepet2..hudzaifah ketinggalan.." rengeknya, tetap tanpa manja.

"oh, iyah sayang...ayuk amah tunggu" aku berhenti sejenak diujung tangga, menanti hudzaifah.

sampai dilantai empat, akuw sengaja mampir. aku ucap salam dan kutanyakan orang yang kucari, berharap dia bisa membantuku. tapi tidak ada.

bersyukur aku bertemu Akmal dan Tabrani di sekitar kantor MPA.

"Akmal,,! Tabrani,,!" sapaku senang dapat kutemui orang yg kukenal..

kuceritakan perihal yg terjadi pada diriku baru saja. HaPeku HILANG, terjatuh di tramko..bla..bla..bla..

Akmal menyuguhkanku minum, sembari kami lanjutkan cerita dan...

"Amah...ayuuuk...!" teriak hudzaifah..Aku tersadar bahwa hudzaifah sedari tadi berdiri di dekat pintu menungguku. Tatapan matanya mengisyaratkan bahwa dia memintaku untuk mengantarkannya ke ruang olah raga indoor di lantai atas wisma nusantara, 2 tingkat lagi dari kantor MPA.

"ooiyaa,,,sayang, amah lupa." sadarku. "bentar ya akmal, tabrani" aku pamit.

"iya mbak, sabar mbak, sabar.." ucapnya seraya mengantarku ke pintu..

Aku segera antarkan hudzaifah ke mamahnya dan kembali turun ke lantai empat, kantor MPA.

---------------------

"Halo, akmal,,tabrani.." salamku masuk, karena pintu memang terbuka.

"oiya, mbak.." balasnya

"aku segera menyodorkan pulsa isi ulang vodafone, pada akmal agar dia bisa menghubungi hapeku. aku minta bantuannya. tapi sinyal tidak dalam jangkauan, info suara elektronik dari hape.

Tabrani yang kalem hanya melihat gerak-gerikku yang mungkin kalut, lalu diambilnya satu dari 3buku yang ada di tangan kiriku. Ketika Rendra baca sajak. buku2 itu memang hendak kukembalikan ke PMIK, library mahasiswa indonesia. dan memang merupakan tujuan utamaku ke wisma nusantara. aku masih memegang segelas air yang diberikan akmal dan sesekali meneguknya. aku sedikit tenang. kemudian tabrani memulai bicara...

"mbak,,,sabar ya. baru hape kan...?" ucapnya sambil membolakbalik buku rendra. aku hanya mengangguk, dan mulai bisa tersenyum..lalu tabrani melanjutkan...

"mbak hari ini kehilangan hape...dan hari ini juga saya KEHILANGAN IBU SAYA" ucapnya, masih dengan gaya tabrani, tenang."jam 3 dini hari tadi bapak menelpon" lanjutnya lagi.

"tabrani..." ucapku melirih. entah kenapa butir2 air begitu saja jatuh dari mataku. aku tidak memikirkan lagi tentang hapeku..semua isi hati dan pikiranku turut bela sungkawa pada ibu tabrani...

"gak hilang mbak,,hanya pindah tempat saja." ucapnya lagi, penuh sabar bak gunung.

aku tercengang, "ma'alisy ya..sabar" ucapku kehabisan kata2..hanya itu...

pada saudaraku, Tabrani. akuw ucapkan, turut berbela sungkawa. semoga ibu dapat beristirahat dengan tenang disisiNya. dan akuw yakin ibumu tiada khawatir, karena mempunyai anak yang soleh sepertimu, yang bisa mengantarkannya ke surga. AMIN.

"Allahummagfirlaha, warhamha, wa'fu anha..wala tahrimna ajroha, wala taftinna ba'daha, wagfirlana walaha.."

No comments: